animasi bergerak

Senin, 19 Desember 2016

TUGAS TERSTRUKTUR HADITS TEMATIK MD



Nama               : Ainur Rohamah
NIM                : 1501036001
Kelas               : MD A3
Mata Kuliah    : Hadits Tematik
Tugas               : Merangkum buku manajemen dakwah karangan M. Munir
ARTI, SEJARAH, RUANG LINGKUP DAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH
A.    Manajemen Dakwah
Ajaran Islam adalah konsepsi yang sempurna dan komprehensif karena ia meliputi segala aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Islam secara teologis merupakan system nilai dan ajaran yang bersifat ilahiah dan transenden. Dari aspek sosiologis, Islam merupakan fenomena peradaban, cultural dan realitas sosial dalam kehidupan manusia. Aktifitas keagamaan dilakukan baik melalui lisan, tulisan, maupun perbuatan.
Secara kualitatif dakwah Islam bertujuan untuk mempengaruhi dan mentransformasikan sikap batin dan perilaku warga masyarakat menuju suatu tatanan keshalehan individu dan keshalehan sosial. Dakwah adalah ajakan yang dilakukan untuk membebaskan individu dan masyarakat dari pengaruh eksternal nilai-nilai syaithaniah dan kejahiliahan menuju internalisasi nilai-nilai ketuhanan. Dakwah harus dapat menampilkan Islam sebagai icon rahmat semesta, bukan saja dari aspek pandangan hidup bagi umat islam, tapi juga untuk umat lainnya sebagai keuniversalannya. Dakwah berfungsi sebagai sarana pemecahan permasalahan umat manusia, dakwah merupakan sarana penyampaian informasi ajaran islam, di dalamnya mengandung dan berfungsi sebagai edukasi, kritik dan control sosial. Disinilah letak manajemen dakwah mengatur dan mengantarkan dakwah tepat sasaran dan mencapai tujuan yang diharapkan.
1.      Potret Manajemen dalam Al-Qur’an.
Secara umum potret manajemen dalam Al-Qur’an dapat tergambarkan melalui beberapa aspek:
1.      Keteraturan alam semesta ciptaan Allah SWT, dalam surat al-Mulk: 3-4
2.      Silih bergantinya siang dan malam, dalam surat al-mulk: 19
3.      Bintang-bintang dan garis orbit tata surya, dalam surat Ali Imran: 190
4.      Anatomi dan fungsi tubuh manusia, dalam surat al-Mukminuun: 12-14
5.      Aturan hubungan sosial, dalam surat an-Nur: 27-28
6.      Aturan Al-Qur’an tentang peperangan, dalam surat ash-Shaf: 14
2.      Pengertian Manajemen
Manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumberdaya manusia, srana dan prasaranauntuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Orang yang menggerakkan roda organisasi adalah manajer.
Dalam Islam konsep dan prinsip manajer dapat dikaitkan dengan tugas yang diembannya, yaitu bertanggungjawab terhadap semua aktivitas dan keputusan dalam organisasi. Berkaitan dengan tanggungjawab, diluruskan dalam Al-Qur’an, yakni dalam surat az-Zalzah: 1-7
3.      Pengertian Dakwah
Dakwah merupakan aktivitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak baik kepada situasi yang lebih baik
4.      Unsure-unsur Dakwah
Unsure-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Unsure tersebut adalah:
a.       Da’I (Pelaku Dakwah).                                   d. Wasilah (Media) Dakwah.
b.      Mad’u (Penerima Dakwah).                            e. Thariqah (Metode) Dakwah.
c.       Maddah (Materi) Dakwah.
Materi dakwah dapat diklarifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu:
1.      Masalah Akidah (Keimanan)                    3. Masalah Mu’amalah
2.      Masalah Syariah                                       4. Masalah Akhlak
5.      Pengertian Manajemen Dakwah
Manajemen dakwah yaitu sebuah pengaturan secara sistematis dan koordinatif dalam kegiatan atau aktivitas dakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir dari kegiatan dakwah.
B.     Sejarah Manajemen Dakwah
Secara klasik manajemen muncul ribuan tahun lalu ketika manusia sudah melakukasebuah pengorganisasian yang diarahkan kepada orang orang yang bertanggung jawab atas perencanaan, pemimpin dan pengendalian kegiatan manusia. Manajemen klasis dimulai sejak zaman prasejarah dan berkembang bersamaan dengan perkembangan manusia. Hal ini didasrkan pada zaman manusia mesopotomia yaitu masyarakat yang menggunakan uang sebagai alat pembayaran. Pada waktu itu mata uang logam digunakan sebagai alat tukar menukar dalm mengatur perdagangan. Mesir kuno sebagai salah satu peradapan dunia yang tercatat dalam “pepipus” yang dikenal dengan keajaiban piramidanya. Beralih keromawi kuno yang merupakan kebanggaan dari Romawi Kuno dengan maha karya “Cecero” yang menggunakan konsep administrasi dan konsep demokratos yang merupakan idaman masyarakat modern. Sementara itu sejarah perkembangan manajemen dunia tumbuh dan perkembanag pesat karena dibutuhkan untuk mengatur dan bekerja sama secara simbolis dalam dunia industri, pertanian, pendidikan dan lain lain. Sebagai perintis ilmu manajemen , Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin klasik, dimana ia mengemukakan keuntungan ekonomi yang akan diperoleh organisasi atau masyarakat yang melakukan pembagian kerja. Pengaruh lain terjadi pada saat revolusi industri di Inggris, sumbangan penting dalam dunia manajemen adalah terjadinya proses pengambilalihan tenaga mesin dengan cepat menggantikan tenaga manusia, yang pada gilirannya menjadikan produksi lebih ekonomis.
Sedangkan dalam prinsip manajemen islam, dalam sejarh perkembangannya manajemen dipengarui oleh agama, tradisi, adat istiadat dan sosial budaya. Maka islam dalam memandang manajemen berdasarkan teologi, yakni pada dasarnya manusia memiliki potensi positif yang dilukiskan dengan istilah hanif. Sebagaimana telah dijelaskan dlam Hadist Qudsi yang artinya;” sesungguhnya telah kuciptakan hamba-hambaku berwatak hanif, kemudian setan datang kepa mereka, maka disesatkan mereka dari agama mereka”. Dalam Hadis Qudsi diterangkan bahwa, jika manusia melakukan perbuatan yang jelek, maka hali itu merupakan pengaruh dari dirinya sendiri yang datang dari luar dirinya, sebab dirinya tak mampu menhasilkan sesuatu yang jelek. Sedangkan dalam watak hanif ini akan mengiringi manusia pada sifat dasrnya yaitu cenderung untuk memilih yang baik dan benar dalam kehidupannya.
Al Quran juga menerangkan pokok-pokok ajaran yang merupakan prinsip dasar manajemen. Di mana di dalam akan tergambar ajaran mengenai hubungan manusia dengan kholiqnya dan terdapat ajaran mengenai prinsip cara memimpin, mengelola, serta mengatur kehidupan. Dalam tauhid manajemen merupakan sebuah teknik untuk mengelola supaya tidak lepas dari ubudiyah dan mu’amalah merupakan sebuah aspek tauhid yang harus dioercayai dan diyakini.
Pada masa Rosululloh, banyak teladan dalam manajemen dari kehidupan dakwah rosululloh. Melauli petunjuk Allah SWT Rosulullah mulai melakukan aktivita dakwahnya scara hierarki. Dengan cara mengajak keluarga dekat kemudian pengingat kaumnya, pengingat angsa arab, dan yang terakhir beliau pengingat seluruh alam. Bukan hanya itu segala peperangan yang melibatkan Rasululloh pasti dimanajemen dulu sebelum melangkah ke medan tempur untuk berperang. Disaat berperangpun juga seperti itu. intinya Secara keseluruhan aktivitas dakwah Rosululloh telah termanejerial.
C.     Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dakwah
1.      Keberadaan seorang da’I, baik terjun secara langsung maupun tidak langsung
2.      Materi, merupakan isi yang akan disampaikan kepada mad’u
3.      Mad’u kegiatan dakwah harus jelas sasarannya
D.    Fungsi Manajemen Terhadap Tujuan Dakwah
Fungsi-fungsi manajemen fungsi-fungsi kegiatan yang berangkai, bertahap, berkelanjutan, dan slaing mendukung satu sama lain. Manajemen merupakan faktor utama yang turut andil dalam mewujudkan tujuan lembaga dakwah. Manusia juga merupakan pemeran utama dalam setiap organisasi sekaligus sebagai pendukung utama.
PERENCANAAN DAKWAH (TAKHTHITH)
A.    Perencanaan Dakwah
Perencanaan (takhtith) merupakan starting point dari aktivitas manajerial. Suatu aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah perencanaan. Karena perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar memperoleh hasil yang optimal. Perencanaan memiliki peran yang sangat signifikan, karena ia merupakan dasar dan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya. Perencanaan merupakan sebuah keharusan agar memperoleh hasil yang maksimal. Segala sesuatu membutuhkan rencana, sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
“Jika engkau ingin mengerjakan suatu pekerjaan, maka pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik, ambillah dan jika perbuatan itu jelek, maka tinggalkanlah.” (HR. Ibnul Mubarak)
B.     Manfaat Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah proses yang menentukan cara mengimplementasikan sebuah strategi atau melaksanakan sebuah proyek dengan cara yang efektif. Proses perencanaan dakwah merupakan tindakan sistematis yang dapat membantu mengidentifikasi cara-cara yang lebih baik untuk mencapai sebuah sasaran dakwah.
Jadi, perencanaan merupakan sesuatu yang sangat urgen dan dapat member manfaat bagi keberhasilan aktivitas dakwah, yaitu antara lain:
a.       Dapat memberikan batasan tujuan
b.      Menghindari penggunaan secara sporadic sumberdaya instansi dan menghindari pula benturan diantara aktivitas dakwah yang tumpang tindih.
c.       Dapat melakukan pengorganisasian dan penghematan waktu dan pengelolaan secara baik.
C.     Jenis-Jenis Perencanaan Dakwah
a.       Rencana strategis vs rencana operasional
b.      Rencana jangka pendek vs rencana jangka panjang
c.       Rencana yang mengerahkan (directional) vs rencana khusus
d.      Rencana sekali pakai
D.    Sasaran Dasar Perencanaan Dakwah
a.       Multinitas sasaran                         c. Cara tradisional menetapkan sasaran dakwah
b.      Sasaran yang ditetapkan dakwah d. Manajemen berdasarkan sasaran
E.     Sisi Kelemahan Sebuah Perencanaan
a.       Perencanaan dapat menciptakan sebuah kelakuan.
b.      Rencana tidak dapat dikembangkan bagi suatu lingkungan yang dinamis.
c.       Rencana-rencana formal tidak dapat menggantikan intuisi dan kreativitas.
d.      Rencana memusatkan perhatian para manajer pada persaingan.
KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN DAKWAH
A.    Kepemimpinan Dalam Manajemen Dakwah
Kepemimpinan dakwah merupakan konsep yang kompleks dan sinamis. Kompleks, karena melibatkan berbagai komponen, dinamis berkembang secara esinambungan. Hakikat kepemimpinan dakwah adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain (motorik) untuk mencapai tujuan dakwah.
Tiga kekuatan yang ikut menentukan efektifitas beroperasinya kepemimpinan, yaitu:
a.       Faktor pribadi dengan kualitas keunggulannya
b.      Faktor posisi sehubungan dengan fungsi dan tugas-tugas pemimpin
c.       Faktor situasi dan tempat khusus, yang memerlukan tipe pemimpin pula.
B.     Definisi Kepemimpinan Dalam Konsep Manajemen Dakwah
Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dakwah dirumuskan sebagai berikut:
a.       Kepemimpinan sebagai salah satu satu seni dalam berdakwahuntuk menciptakan kesesuaian dalam mencari titik temu.
b.      Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasifdan inspirasi dalam berdakwah.
c.       Kepemimpinan adalah kepribadian yang memiliki pengaruh.
C.     Kepemimpinan Dalam Rngka Manajemen Dakwah
Tugas-tugas pemimpin, sebagai berikut
a.       Mempelopori dan bertanggung jawab atas segala kepemimpinannya      d. Evaluasi
b.      Merencanakan segala kegiatan                              e. Membuat suatu kerja lanjutan
c.       Kondisi program                                                   f. Pemimpin sebagai dai
D.    Karakteristik Manajer Atau Pemimpin Dakwah
Karakter manajer yang ideal dapat dikatagorikan sebagai berikut:
a.       Amanah                                                                 e. Toleransi dan sabar
b.      Memiliki ilmu dan keahlian                                   f. Benar, adil, dan dapat dipercaya
c.       Memiliki kekuatan dan mampu merealisisr           g. Musyawarah
d.      Rendah diri                                                           h. Cerdikdan memiliki firasat
E.     Peran Pemimpin Dakwah Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemimpin lembaga dakwah memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan para dai. Sikap dan ekspektasi mereka akan menciptakan suasana baik menumbuhkan profesionalisme, maupun melemahkannya.
Pemimpin dalm lembaga dakwah harus mampu menciptakan sebuah inovasi dan perubahan dalam lembaganya agar tidak berjalan secara monoton.
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PELAKSANAAN DAKWAH
A.    Pengembangan Dakwah
Pengembangan merupakan salah satu perilaku manajerial yang meliputi pelatihan yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatan ketrampilan seseorang dan memudahkan penyesuaian terhadap pekerjaannya dan kemajuan kariernya. Proses pengembangan didasarkan atas usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran, kemauan, keahlian serta ketrampilan para elemen dakwah agar proses dakwah berjalan secara efektif dan efisien.
B.     Prinsip-Prinsip Pengembangan Dakwah
1.      Mengidentifikasi kebutuhan dan pelatihan
2.      Membantu rasa percaya diri dai
3.      Membuat penjelasan yang berarti
4.      Membuat uraian pelatihan untuk memudahkan dalam pembelajaran
5.      Memberikan kesempatan untuk berpraktik secara umpan balik
6.      Memeriksa apakah program pelatihan itu berhasil
7.      Mendorong aplikasi dari ketrampilan dalam kerja dakwah
REKAYASA DALAM PERSPEKTIF DAKWAH
A.    Rekayasa Sosial
Taghyir ijtima’I (rekayasa sosial) merupakan cara ntuk mengubah tatanan kondisi masyarakat yang menyimpang, salah dan buruk mrnjadi kondisi yang terarah, benar dan baik. Dalam Al-Quran suart ae-Rad:11 “sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang terdapat didalam diri mereka.”
B.     Metode Dalam Rekayasa Sosial
1.      Komunikasi atau penyiaran dakwah                     3. Pembentukan masyarakat baru
2.      Pengorganisasian dan pengembangan dakwah


C.     Kondisi Sosial Ynag Perlu Diubah
Dalam Al-Quran dalam lafal “al-zhulumat” terdapat pada firman Allah surat Ibrahim. Menurut al-Raghib istilah al-zhulumat mempunyai dua makna. Pertama, kegelapan. Kedua, kebodohan; kemusyrikan; dan kefasikan.
Kondisi sosial masyarakat yang perlu mendapat rekayasa adalah kondisi sosial yang menyimpang, salah dan buruk seperti kemsyrikan, fasikan, kebodohan, kerancuan visi, nilai-nilai dan pertimbangan-pertimbangan dan penyimpangan adat istiadat.
D.    Sumber Daya Manusia
Para pelaku dakwah harus bersikap professional dalam arti membekali dirinya dengan berbagai keilmuan dan strategi dan metode dakwah yang mantap dengan menikuti segala perkembangan yang terjadi termasuk sains dan teknologi, mengingat kondisi umat yang dinamis dengan berbagai situasi dan konflik yang muncul dimasa yang akan dating.