Nama : Ainur
Rohamah
NIM :
1501036001
Kelas : MD A3
Mata Kuliah : Hadits
Tematik
Tugas :
Merangkum buku manajemen dakwah karangan M. Munir
ARTI, SEJARAH, RUANG LINGKUP DAN FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH
A.
Manajemen
Dakwah
Ajaran Islam adalah konsepsi yang
sempurna dan komprehensif karena ia meliputi segala aspek kehidupan manusia,
baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Islam secara teologis merupakan
system nilai dan ajaran yang bersifat ilahiah dan transenden. Dari aspek
sosiologis, Islam merupakan fenomena peradaban, cultural dan realitas sosial
dalam kehidupan manusia. Aktifitas keagamaan dilakukan baik melalui lisan,
tulisan, maupun perbuatan.
Secara kualitatif dakwah Islam
bertujuan untuk mempengaruhi dan mentransformasikan sikap batin dan perilaku
warga masyarakat menuju suatu tatanan keshalehan individu dan keshalehan
sosial. Dakwah adalah ajakan yang dilakukan untuk membebaskan individu dan
masyarakat dari pengaruh eksternal nilai-nilai syaithaniah dan
kejahiliahan menuju internalisasi nilai-nilai ketuhanan. Dakwah harus dapat
menampilkan Islam sebagai icon rahmat semesta, bukan saja dari aspek
pandangan hidup bagi umat islam, tapi juga untuk umat lainnya sebagai
keuniversalannya. Dakwah berfungsi sebagai sarana pemecahan permasalahan umat
manusia, dakwah merupakan sarana penyampaian informasi ajaran islam, di
dalamnya mengandung dan berfungsi sebagai edukasi, kritik dan control sosial.
Disinilah letak manajemen dakwah mengatur dan mengantarkan dakwah tepat sasaran
dan mencapai tujuan yang diharapkan.
1.
Potret
Manajemen dalam Al-Qur’an.
Secara
umum potret manajemen dalam Al-Qur’an dapat tergambarkan melalui beberapa
aspek:
1.
Keteraturan
alam semesta ciptaan Allah SWT, dalam surat al-Mulk: 3-4
2.
Silih
bergantinya siang dan malam, dalam surat al-mulk: 19
3.
Bintang-bintang
dan garis orbit tata surya, dalam surat Ali Imran: 190
4.
Anatomi
dan fungsi tubuh manusia, dalam surat al-Mukminuun: 12-14
5.
Aturan
hubungan sosial, dalam surat an-Nur: 27-28
6.
Aturan
Al-Qur’an tentang peperangan, dalam surat ash-Shaf: 14
2.
Pengertian
Manajemen
Manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya
dalam mengatur dan mendayagunakan sumberdaya manusia, srana dan prasaranauntuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Orang yang menggerakkan roda organisasi adalah manajer.
Dalam Islam konsep dan prinsip manajer dapat dikaitkan dengan tugas
yang diembannya, yaitu bertanggungjawab terhadap semua aktivitas dan keputusan
dalam organisasi. Berkaitan dengan tanggungjawab, diluruskan dalam Al-Qur’an,
yakni dalam surat az-Zalzah: 1-7
3.
Pengertian
Dakwah
Dakwah merupakan aktivitas dan upaya untuk mengubah manusia, baik
individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak baik kepada situasi yang
lebih baik
4.
Unsure-unsur
Dakwah
Unsure-unsur
dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah.
Unsure tersebut adalah:
a.
Da’I
(Pelaku Dakwah). d.
Wasilah (Media) Dakwah.
b.
Mad’u
(Penerima Dakwah). e.
Thariqah (Metode) Dakwah.
c.
Maddah
(Materi) Dakwah.
Materi
dakwah dapat diklarifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu:
1.
Masalah Akidah (Keimanan) 3.
Masalah Mu’amalah
2.
Masalah
Syariah 4.
Masalah Akhlak
5.
Pengertian
Manajemen Dakwah
Manajemen
dakwah yaitu sebuah pengaturan secara sistematis dan koordinatif dalam kegiatan
atau aktivitas dakwah yang dimulai dari sebelum pelaksanaan sampai akhir dari
kegiatan dakwah.
B.
Sejarah
Manajemen Dakwah
Secara
klasik manajemen muncul ribuan tahun lalu ketika manusia sudah melakukasebuah
pengorganisasian yang diarahkan kepada orang orang yang bertanggung jawab atas
perencanaan, pemimpin dan pengendalian kegiatan manusia. Manajemen klasis
dimulai sejak zaman prasejarah dan berkembang bersamaan dengan perkembangan
manusia. Hal ini didasrkan pada zaman manusia mesopotomia yaitu masyarakat yang
menggunakan uang sebagai alat pembayaran. Pada waktu itu mata uang logam
digunakan sebagai alat tukar menukar dalm mengatur perdagangan. Mesir kuno
sebagai salah satu peradapan dunia yang tercatat dalam “pepipus” yang dikenal
dengan keajaiban piramidanya. Beralih keromawi kuno yang merupakan kebanggaan
dari Romawi Kuno dengan maha karya “Cecero” yang menggunakan konsep
administrasi dan konsep demokratos yang merupakan idaman masyarakat modern.
Sementara itu sejarah perkembangan manajemen dunia tumbuh dan perkembanag pesat
karena dibutuhkan untuk mengatur dan bekerja sama secara simbolis dalam dunia
industri, pertanian, pendidikan dan lain lain. Sebagai perintis ilmu manajemen
, Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin klasik, dimana ia mengemukakan
keuntungan ekonomi yang akan diperoleh organisasi atau masyarakat yang
melakukan pembagian kerja. Pengaruh lain terjadi pada saat revolusi industri di
Inggris, sumbangan penting dalam dunia manajemen adalah terjadinya proses
pengambilalihan tenaga mesin dengan cepat menggantikan tenaga manusia, yang
pada gilirannya menjadikan produksi lebih ekonomis.
Sedangkan
dalam prinsip manajemen islam, dalam sejarh perkembangannya manajemen
dipengarui oleh agama, tradisi, adat istiadat dan sosial budaya. Maka islam
dalam memandang manajemen berdasarkan teologi, yakni pada dasarnya manusia
memiliki potensi positif yang dilukiskan dengan istilah hanif. Sebagaimana
telah dijelaskan dlam Hadist Qudsi yang artinya;” sesungguhnya telah kuciptakan
hamba-hambaku berwatak hanif, kemudian setan datang kepa mereka, maka
disesatkan mereka dari agama mereka”. Dalam Hadis Qudsi diterangkan bahwa, jika
manusia melakukan perbuatan yang jelek, maka hali itu merupakan pengaruh dari
dirinya sendiri yang datang dari luar dirinya, sebab dirinya tak mampu
menhasilkan sesuatu yang jelek. Sedangkan dalam watak hanif ini akan mengiringi
manusia pada sifat dasrnya yaitu cenderung untuk memilih yang baik dan benar dalam
kehidupannya.
Al
Quran juga menerangkan pokok-pokok ajaran yang merupakan prinsip dasar
manajemen. Di mana di dalam akan tergambar ajaran mengenai hubungan manusia
dengan kholiqnya dan terdapat ajaran mengenai prinsip cara memimpin, mengelola,
serta mengatur kehidupan. Dalam tauhid manajemen merupakan sebuah teknik untuk
mengelola supaya tidak lepas dari ubudiyah dan mu’amalah merupakan sebuah aspek
tauhid yang harus dioercayai dan diyakini.
Pada
masa Rosululloh, banyak teladan dalam manajemen dari kehidupan dakwah
rosululloh. Melauli petunjuk Allah SWT Rosulullah mulai melakukan aktivita
dakwahnya scara hierarki. Dengan cara mengajak keluarga dekat kemudian
pengingat kaumnya, pengingat angsa arab, dan yang terakhir beliau pengingat
seluruh alam. Bukan hanya itu segala peperangan yang melibatkan Rasululloh
pasti dimanajemen dulu sebelum melangkah ke medan tempur untuk berperang.
Disaat berperangpun juga seperti itu. intinya Secara keseluruhan aktivitas
dakwah Rosululloh telah termanejerial.
C.
Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dakwah
1.
Keberadaan seorang da’I, baik terjun secara langsung maupun
tidak langsung
2.
Materi, merupakan isi yang akan disampaikan kepada mad’u
3.
Mad’u kegiatan dakwah harus jelas sasarannya
D.
Fungsi
Manajemen Terhadap Tujuan Dakwah
Fungsi-fungsi manajemen
fungsi-fungsi kegiatan yang berangkai, bertahap, berkelanjutan, dan slaing
mendukung satu sama lain. Manajemen merupakan faktor utama yang turut andil
dalam mewujudkan tujuan lembaga dakwah. Manusia juga merupakan pemeran utama
dalam setiap organisasi sekaligus sebagai pendukung utama.
PERENCANAAN DAKWAH (TAKHTHITH)
A.
Perencanaan
Dakwah
Perencanaan (takhtith) merupakan starting point dari
aktivitas manajerial. Suatu aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah
perencanaan. Karena perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah kegiatan
dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar memperoleh hasil yang optimal.
Perencanaan memiliki peran yang sangat signifikan, karena ia merupakan dasar
dan titik tolak dari kegiatan pelaksanaan selanjutnya. Perencanaan merupakan
sebuah keharusan agar memperoleh hasil yang maksimal. Segala sesuatu
membutuhkan rencana, sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
“Jika engkau ingin mengerjakan suatu pekerjaan, maka pikirkanlah
akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik, ambillah dan jika perbuatan itu
jelek, maka tinggalkanlah.” (HR. Ibnul
Mubarak)
B.
Manfaat
Perencanaan
Perencanaan merupakan sebuah proses
yang menentukan cara mengimplementasikan sebuah strategi atau melaksanakan
sebuah proyek dengan cara yang efektif. Proses perencanaan dakwah merupakan
tindakan sistematis yang dapat membantu mengidentifikasi cara-cara yang lebih baik
untuk mencapai sebuah sasaran dakwah.
Jadi, perencanaan merupakan sesuatu
yang sangat urgen dan dapat member manfaat bagi keberhasilan aktivitas dakwah,
yaitu antara lain:
a.
Dapat
memberikan batasan tujuan
b.
Menghindari
penggunaan secara sporadic sumberdaya instansi dan menghindari pula benturan
diantara aktivitas dakwah yang tumpang tindih.
c.
Dapat
melakukan pengorganisasian dan penghematan waktu dan pengelolaan secara baik.
C.
Jenis-Jenis
Perencanaan Dakwah
a.
Rencana
strategis vs rencana operasional
b.
Rencana
jangka pendek vs rencana jangka panjang
c.
Rencana
yang mengerahkan (directional) vs rencana khusus
d.
Rencana
sekali pakai
D.
Sasaran
Dasar Perencanaan Dakwah
a.
Multinitas
sasaran c. Cara
tradisional menetapkan sasaran dakwah
b.
Sasaran
yang ditetapkan dakwah d. Manajemen
berdasarkan sasaran
E.
Sisi
Kelemahan Sebuah Perencanaan
a.
Perencanaan
dapat menciptakan sebuah kelakuan.
b.
Rencana
tidak dapat dikembangkan bagi suatu lingkungan yang dinamis.
c.
Rencana-rencana
formal tidak dapat menggantikan intuisi dan kreativitas.
d.
Rencana
memusatkan perhatian para manajer pada persaingan.
KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN DAKWAH
A.
Kepemimpinan
Dalam Manajemen Dakwah
Kepemimpinan dakwah merupakan konsep yang kompleks dan sinamis.
Kompleks, karena melibatkan berbagai komponen, dinamis berkembang secara
esinambungan. Hakikat kepemimpinan dakwah adalah kemampuan untuk mempengaruhi
dan menggerakkan orang lain (motorik) untuk mencapai tujuan dakwah.
Tiga kekuatan yang ikut menentukan efektifitas beroperasinya
kepemimpinan, yaitu:
a.
Faktor
pribadi dengan kualitas keunggulannya
b.
Faktor
posisi sehubungan dengan fungsi dan tugas-tugas pemimpin
c.
Faktor
situasi dan tempat khusus, yang memerlukan tipe pemimpin pula.
B.
Definisi
Kepemimpinan Dalam Konsep Manajemen Dakwah
Kepemimpinan sebagai konsep manajemen dakwah dirumuskan sebagai
berikut:
a.
Kepemimpinan
sebagai salah satu satu seni dalam berdakwahuntuk menciptakan kesesuaian dalam
mencari titik temu.
b.
Kepemimpinan
sebagai suatu bentuk persuasifdan inspirasi dalam berdakwah.
c.
Kepemimpinan
adalah kepribadian yang memiliki pengaruh.
C.
Kepemimpinan
Dalam Rngka Manajemen Dakwah
Tugas-tugas pemimpin, sebagai berikut
a.
Mempelopori
dan bertanggung jawab atas segala kepemimpinannya d. Evaluasi
b.
Merencanakan
segala kegiatan e.
Membuat suatu kerja lanjutan
c.
Kondisi
program f.
Pemimpin sebagai dai
D.
Karakteristik
Manajer Atau Pemimpin Dakwah
Karakter manajer yang ideal dapat dikatagorikan sebagai berikut:
a.
Amanah e.
Toleransi dan sabar
b.
Memiliki
ilmu dan keahlian f.
Benar, adil, dan dapat dipercaya
c.
Memiliki
kekuatan dan mampu merealisisr g.
Musyawarah
d.
Rendah
diri h.
Cerdikdan memiliki firasat
E.
Peran
Pemimpin Dakwah Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemimpin lembaga dakwah memiliki peran yang signifikan dalam
pengembangan para dai. Sikap dan ekspektasi mereka akan menciptakan suasana
baik menumbuhkan profesionalisme, maupun melemahkannya.
Pemimpin dalm lembaga dakwah harus mampu menciptakan sebuah inovasi
dan perubahan dalam lembaganya agar tidak berjalan secara monoton.
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN PELAKSANAAN DAKWAH
A.
Pengembangan
Dakwah
Pengembangan merupakan salah satu perilaku manajerial yang meliputi
pelatihan yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatan ketrampilan seseorang
dan memudahkan penyesuaian terhadap pekerjaannya dan kemajuan kariernya. Proses
pengembangan didasarkan atas usaha untuk mengembangkan sebuah kesadaran,
kemauan, keahlian serta ketrampilan para elemen dakwah agar proses dakwah
berjalan secara efektif dan efisien.
B.
Prinsip-Prinsip
Pengembangan Dakwah
1.
Mengidentifikasi
kebutuhan dan pelatihan
2.
Membantu
rasa percaya diri dai
3.
Membuat
penjelasan yang berarti
4.
Membuat
uraian pelatihan untuk memudahkan dalam pembelajaran
5.
Memberikan
kesempatan untuk berpraktik secara umpan balik
6.
Memeriksa
apakah program pelatihan itu berhasil
7.
Mendorong
aplikasi dari ketrampilan dalam kerja dakwah
REKAYASA DALAM PERSPEKTIF DAKWAH
A.
Rekayasa
Sosial
Taghyir ijtima’I (rekayasa sosial) merupakan cara ntuk mengubah
tatanan kondisi masyarakat yang menyimpang, salah dan buruk mrnjadi kondisi
yang terarah, benar dan baik. Dalam Al-Quran suart ae-Rad:11 “sesungguhnya
Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang
terdapat didalam diri mereka.”
B.
Metode
Dalam Rekayasa Sosial
1.
Komunikasi
atau penyiaran dakwah 3.
Pembentukan masyarakat baru
2.
Pengorganisasian
dan pengembangan dakwah
C.
Kondisi
Sosial Ynag Perlu Diubah
Dalam Al-Quran dalam lafal “al-zhulumat” terdapat pada
firman Allah surat Ibrahim. Menurut al-Raghib istilah al-zhulumat mempunyai dua
makna. Pertama, kegelapan. Kedua, kebodohan; kemusyrikan; dan
kefasikan.
Kondisi sosial masyarakat yang perlu mendapat rekayasa adalah
kondisi sosial yang menyimpang, salah dan buruk seperti kemsyrikan, fasikan,
kebodohan, kerancuan visi, nilai-nilai dan pertimbangan-pertimbangan dan penyimpangan
adat istiadat.
D.
Sumber
Daya Manusia
Para pelaku dakwah harus bersikap professional dalam arti membekali
dirinya dengan berbagai keilmuan dan strategi dan metode dakwah yang mantap
dengan menikuti segala perkembangan yang terjadi termasuk sains dan teknologi,
mengingat kondisi umat yang dinamis dengan berbagai situasi dan konflik yang
muncul dimasa yang akan dating.